Rahayu Laelandi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2015 |
Pertanian merupakan sebuah panji kehidupan dalam memenuhi sumber ekonomi bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Pemikiran para pejuang bangsa untuk memajukan negara tidak terlepas dari peran bidang pertanian. Ini sudah menjadi sebuah pokok kehidupan yang krusial yang benar-benar harus dipahami dan dijaga demi kelancaran pembangunan di Indonesia. Sejenak kita lihat perjuangan 8 tahun yang lalu, disaat orde baru muncul. Soeharto bersama jajarannya mampu memutar balikkan roda ekonomi dalam hal financial bidang pangan. Mereka mampu melakukan swasembada beras yang sangat tinggi dan pertama kalinya disaat itu. Untuk itu, prestasi tersebut sangat diidamankan oleh setiap negara agraris.
Kecintaan
Negara Indonesia terhadap pertanian memunculkan sebuah ide baru yang sangat
bijak untuk pembangunan pertanian di Indonesia. Seperti yang dilansir pada
salah satu sumber berita bahwa kementerian Pertanian Indonesia dengan Taiwan
melalui Taipei Economic and Trade Office menjalin kerja sama untuk mengembangkan
produk pertanian dengan mendirikan Green House dan Packing House di Lembang,
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Seperti yang kita ketahui bahwa Taiwan
merupakan negara dengan luas kurang lebih seperempat dari luas negara
Indonesia. Negara tersebut mempunyai kualitas sangat baik dalam membuat
peralatan atau teknologi di bidang pertanian, sehingga ini merupakan ide yang
sangat baik untuk melakukan kerjasama dengan Negara Indonesia yang note bene
nya negara pertanian atau agraris.
Kepala
Pusat Pelatihan Pertanian dari Kementerian Pertanian, Widi Harjono mengatakan
kerjasama ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan hasil
pertaniannya lebih baik, dan memberikan dampak kesejahteraan bagi petani. Salah
satu cara mencapai tingkat kemakmuran bidang pertanian yang sempat tertidur
setelah masa Soeharto yaitu dengan mengembangkan pertanian Indonesia dengan
berbagai ide-ide kreatif dan cerdas. Kerjasama inilah merupakan salah satu cara
untuk melejitkan kembali perekonomian di tanah air.
Mengapa
pertanian?
Negara
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang dilewati oleh garis
khatulistiwa dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim panas.
Sehingga tidak heran jika tanah Indonesia sangatlah subur untuk pertanian. Jika
kita lihat tanah kita dari sabang sampai merauke tidak terlepas dari namanya
pertanian. Sektor ini juga merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan
kesejahteraan Negara Indonesia.
Sebagai
negara agraris tidak seharusnya kita berfikir terlalu jauh untuk meningkatkan
pertanian di tanah air. Akan tetapi, kita harus berfikir bagaimana tujuan jauh
itu menjadi dekat dengan memanfaatkan dan meningkatkan sektor pertanian
Indonesia. Saat ini mental warga Indonesia dalam bidang pertanian semakin
berkurang. Seperti yang tercatat di BPS pada tahun 2013 terjadi penurunan para
petani di Indonesia yang semula 39,22 juta menjadi 38,97 juta pada tahun 2014.
Sampai pada tahun 2015 mengalami penurunan kembali menjadi 37,75. Data tersebut
membuktikan bahwa rasa kepemilikkan dan rasa cinta pertanian hanya tercatat di
atas lembaran dan dalam suara saja. Indonesia membutuhkan kombinasi gerak otak,
tangan, kaki dan seluruh organ tubuh untuk menjadikan pertanian Indonesia
kembali mengangkasa. Bukan hanya jiwa pribadi yang aktif, tetapi jiwa kombinasi
sesama warga untuk memajukan pertanian di Indonesia juga harus lebih gerak dan
aktif.
Penulis:
Rahayu Laelandi, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar