Selasa, 18 Juli 2017

Masih Inspiracious - Sharing With The Experts Beastudi Etos 2017



            “Jangan mengeluh” kalau kata orang. Mengeluh itu tidak akan menyelesaikan masalah. Itulah yang terjadi pada ku pada beberapa hari yang lalu. Pikiran dan jiwa saat itu tidaklah sinkron dengan sebuah perintah. Rasa ingin berpendapat tapi sudah tertanggapi duluan sebelum bicara. Seperti biasa, kalau aku berpendapat atau bertanya kadang suka menunggu dulu pembicara berhenti berbicara. Setelah itu, barulah bicara. Tapi saat itu pertanyaan dan pernyataan dibenakku terhapus dengan sebuah amanah yang ku dapati saat menjadi seorang penerima beastudi etos belum berhasil. Kadang ingin marah tapi yang dikatakan ‘beliau’ benar, semua ini adalah amanah yang harus dibuktikan dengan nyata pada masyarakat. Akhirnya sebuah acara yang bertujuan mengeratkan dan menilai kekompakkan panitia menjadi samar dipikiranku. Samar?. Mungkin bukan samar lagi tapi sudah jelas bahwa kami sedikit kurang kompak. Buktinya etoser bogor angkatan 52 hanya ikhwan saja yang berani menjalankan acara ini dengan segala keterbatasan yang ada. Kami tidak sendiri, untungnya masih ada adik-adik etoser 53 yang terlihat begitu antusias ingin membantu melaksanakan dan menyukseskan acara ini dan juga aku husnudzon bahwa akhwat etoser 52 pasti mendoakan kesuksesan acara ini. Kedua, mungkin bertujuan meningkatkan keberanian kita untuk menjadi orang sukses dan berprestasi dengan mendatangkan seorang penerima beastudi etos yang prestatif serta mahasiswa yang menerima beasiswa LPDP ke luar negeri. Beliau adalah mba Birrul Qodriyyah.
            Inspiracious – Sharing With The Experts. Itulah nama acara kami. Sebenarnya jika diingat kembali mengenai acara ini  beberapa minggu yang lalu. Saat akhwat atau perempuan etoser 52 menolak dilaksanakannya acara ini, aku atau mungkin kami sudah kurang semangat dengan acara ini. Alasan yang menyebabkan kami kurang semangat pun sudah lebih dari 5 alasan. Akan tetapi, itu tidak merubah semuanya. Acara pun tetap harus dilaksanakan, apalagi setelah kejadian malam tak terduga itu. Malam tak terduga?. Pengen ketawa rasanya. Wkwk. Malam itu…. hmm. Mungkin tidak usah diceritakan kali ya. Wkwk. Intinya kami harus tetap melaksanakan acara itu dalam waktu satu minggu.
            Satu minggu bukanlah waktu yang lama jika digunakan untuk hal yang bermanfaat. Satu minggu itu adalah hari kami terakhir menyelesaikan ujian akhir semester genap. Coba kalian pikirkan, sebuah acara yang belum tahu seperti apa hanya garis besarnya saja membayang-bayangi ujian akhir semester yang sudah jelas itu adalah kegiatan dan tugas kita sebagai seorang mahasiswa. Tapi itu bukanlah menjadi alasan untuk menjadi orang sukses kata beliau. Benar juga kalau dimaknai kata-kata beliau. Terus karena tipe aku orangnya selalu ingin mencoba hal baru yang menurutku itu mampu it’s okay can’t problem for me and I keep enjoy. Apalagi divisi DDD. Kesannya seru buat poster dan desain-desain lainnya. hehe.
            Ujian pun telah selesai dan acara akan segera dimulai. Persiapan pun kami seadanya dengan keterbatasan dana kami tidak bisa berbuat apa-apa dan waktu juga sudah H-1 jadi sedikit bingung juga di masalah konsumsi. Akan tetapi, rezeki dari Allah SWT itu selalu ada. Kami pun mendapat tambahan dana dari pendamping dan penjualan buku-buku dan barang-barang bekas. Alhasil kami pun dapat surplus.
            Acara pun semakin dekat dan semakin rapat. Hari minggu, 16 Juli 2017 acara pun dilaksanakan. Meskipun kurang briefing tapi acara tetap keceh. Apalagi pematerinya Kak Apip Nurdin seorang mahasiswa berprestasi IPB angkatan 2012  peraih lebih dari 30 prestasi lomba nasional dan internasional dan mba Birrul Qodriyyah Mahasiswa Berprestasi Terinspiratif Nasional 2013 serta peraih beasiswa LPDP di Ediburgh University – UK. Beuuhh, kalau ini peserta banyak dan persiapan matang 100% bakalan tambah keceh dah. Buktinya para peserta sangat antusias dengan acaranya. Mereka sangat tertarik sekali ingin menjadi orang yang berprestasi seperti para pemateri. Acara ini berupa talkshow dengan di moderator oleh kak Asep Saepulloh Sajali mahasiswa IPB dan sekaligus etoser angkatan 2014. Acara pun semakin istimewa. Kak Apip sebagai pengisi talkshow pertama membawakan tema Be Great Be Winner. Inti dari materinya bahwa untuk jadi orang berprestasi itu harus berani dan tawakal. Berani untuk mencoba, berani untuk mampu menerima kegagalan dan berani untuk menyisihkan waktunya yang lebih banyak. Pemateri kedua lebih kece lagi nihh. Beliau adalah mba Birrul Qodriyyah, dengan gaya bicara yang khasnya etoser jogja 2010 ini mengisi acara dengan enjoy dan penuh dramatisme. Semua perjalanan hidup beliau mampu memberikan efek yang mendalam untuk ingin terus berkarya, berproduktif, dan berprestatif. Beliau merupakan mahasiswa yang inspiratif. Beliau bukanlah dari kalangan yang punya. Akan tetapi, dengan prestasi dan kegigihannya untuk menjadi orang sukses, beliau akhirnya mampu kuliah di UGM dan mampu melanjutkannya ke luar negeri dengan beasiswa LPDP. Mba Birrul juga memberikan informasi mengenai persyaratan dan link beasiswa kuliah ke luar negeri.
            Acara pun sudah mulai mengkerut. Detik-detik akhir dari sebuah kerja keras panitia pun sudah mulai berakhir. Saatnya moderator mengakhiri acara ini dan dikembalikan kepada pembawa acara. Acara ditutup dengan doa dan foto-foto bersama. Keceriaan saat akhirnya acara itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Karena kenapa? Tentunya karena acaranya selesai dan tidak menyangka bahwa acaranya akan terlaksana. Padahal dalam pikiranku banyak pertanyaan-pertanyaan yang terselip ‘apakah acaranya akan terlaksana?’,‘ apakah acaranya akan bagus?’, ‘apakah pesertanya bakalan banyak?’, apakah acaranya akan berjalan lancar?’. Akhirnya pertanyaan itu pun terjawab sudah dengan jawaban yang memuaskan.
            Itulah kisah acara Inspiracious – Sharing With The Experts beastudi etos 2017. Sebenarnya semua kegiatan dan aktivitas kita itu sudah ditentukan oleh Allah SWT dan tentunya setiap aktivitas tidak akan pernah melebihi batas kemampuan kita. Masih ingat surah Al Baqarah ayat 286?. Kemudian jangan pernah untuk menghindar dari apa yang telah ditugaskan. Sejatinya orang sukses bukan dia yang hanya sukses dimulut saja tapi sukses adalah berani, berani untuk mengambil kesempatan dan berani untuk lebih baik dari orang yang lebih baik.

Wassalam....