Minggu, 12 November 2017

Green Kampus


Pemandangan jalanan Teaching Lab Institut Pertanian Bogor
           Green kampus! sebuah kata yang mempunyai makna sangat berharga, jika dilakukan dengan bijak dan professional. Green kampus merupakan sebuah program untuk menciptakan kampus yang hijau dengan dikelilingi banyak pepohonan dan tidak ada polusi dari kendaraan, sampah atau yang lainnya. Program ini sangatlah penting sehingga banyak dari kampus-kampus lain juga yang menginginkan program ini terlaksana. Alasan adanya program ini adalah dengan terciptanya kampus hijau maka keseimbangan alam akan tetap terjaga dan dampak bagi kampus tersebut adalah semakin indah, sejuk, napas terjaga dan proses kegiatan di dalam kampus pun tambah tenang dan fokus. Itulah tujuan umum yang diinginkan sebuah lembaga kampus dari program Green kampus.
Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu contoh dari sebagian kampus yang menginginkan terciptanya kampus hijau. Berbagai teknis program telah dilakukan seperti membuat tempat sampah dan taman yang semenarik mungkin dan lain lainnya. Baru ini, IPB mengadakan sebuah kebijakan untuk menuju Green Kampus. Kebijakan itu mulai dari pemberlakuan sepeda, mobil listrik, bus kampus, dan pengurangan kendaraan bermotor. Akan tetapi, kebijakan yang dikeluarkan pun tidaklah sejalan dengan harapan sebagian besar warga Institut Pertanian Bogor. Banyak yang harus dibenahi dan diperbaiki dari kebijakan ini, supaya sesuai dengan harapan penuh yang terlaksana lebih baik bagi seluruh warga IPB.
Green Kampus bukan hanya sebuah nama kampus yang terlihat bagus dan terlihat ‘keren’, melainkan sebuah cita-cita yang dijunjung tinggi untuk menciptakan keharmonisan, keindahan, kerapihan, kebersihan, ketentraman, dan kenyamanan untuk warga internal dan eksternal kampus. Namun, semua itu masih berada diangan-angan. Sebuah harapan tak sesuai dengan kenyataan. IPB mengeluarkan kebijakan yang sangat baik tetapi dengan cara yang kurang tepat. Misalnya, membuat portal disetiap pertigaan jalan dengan melarang kendaraan roda dua berkeliaran di lingkungan IPB.  Kebijakan itu sudah baik tetapi ada sedikit penyimpangan dari kebijakan tersebut, yaitu mobil pribadi dibiarkan beroperasi disamping kendaraan roda dua tidak diperbolehkan beroperasi. Hal tersebut akan membuat sebuah kontroversi antar strata, kaum bawah dan kaum atas dalam hal ini yang mempunyai kendaraan motor dan mobil pribadi.
Warga yang memakai kendaraan roda dua ini akan merasa kurang adil dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh atasan, begitu pula sebaliknya. Itulah yang akan menjadikan salah satu tujuan penting Green Kampus luntur, yaitu keharmonisan antar warga kampus IPB menurun. Jika kebijakan Green Kampus ingin terlaksana dengan lebih baik, atasan (dalam hal ini yang membuat kebijakan) harus melihat dengan pandangan atau sudut objektif lebih mantap lagi sebelum kebijakan itu dilaksanakan. Kebijakan (program) bukanlah sebuah hal yang dimusyawarahkan kemudian selesai dan ditinggalkan dengan mengabaikan hasil, tetapi kebijakan adalah sebuah amanah yang dimusyawarahkan kemudian berjalan dan selesai dengan hasil yang lebih baik dan adil secara merata.